Sehingga
bila kita mahu menggigit jari
Melihat kuntum-kuntum mekar disuntingi
Dari buah-buah yang ranum dipetik digugurkan
Dari pepohon dan ladang-ladang yang kita pusakai
Bukankah ladang itu kita terokai?
bukankah pepohon itu kita tanami?
di mana maruah untuk kita sembunyikan
sehingga pepohon dan leladang diinjak-injak orang?
Lihatlah pada diri sendiri
Kita punyai empat ruas tulang
Dari tulang-tulang inilah
Nenek dan datuk kita membangun sebuah empayar
Apakah kini tulang-tulang itu telah reput?
Iya, sehingga bila kita mahu menggigit jari
Sedangkan pepohon itu kian merendang
Dan ladang-ladang kian menghijau
Iya, kita perlu punya cangkul, sabit dan tajak
Pergunakanlah!!!!
Pergunakanlah untuk tegak kehadapan di ladang sendiri
Sehingga kita tidak lagi menggigit jari..
Ke
halaman puisi
Concept &
designed : Mohd Razali, Established since : 10 Apr, 1999, Last edit : 23
Aug, 1999, E-fax : 561-7605919, E-mail : whatdoyouwant@postmaster.co.uk