Menggigit Jari
17 September, 1998

  Sehingga bila kita mahu menggigit jari
  Melihat kuntum-kuntum mekar disuntingi
  Dari buah-buah yang ranum dipetik digugurkan
  Dari pepohon dan ladang-ladang yang kita pusakai

  Bukankah ladang itu kita terokai?
  bukankah pepohon itu kita tanami?
  di mana maruah untuk kita sembunyikan
  sehingga pepohon dan leladang diinjak-injak orang?

  Lihatlah pada diri sendiri
  Kita punyai empat ruas tulang
  Dari tulang-tulang inilah
  Nenek dan datuk kita membangun sebuah empayar
  Apakah kini tulang-tulang itu telah reput?

  Iya, sehingga bila kita mahu menggigit jari
  Sedangkan pepohon itu kian merendang
  Dan ladang-ladang kian menghijau

  Iya, kita perlu punya cangkul, sabit dan tajak
  Pergunakanlah!!!!
  Pergunakanlah untuk tegak kehadapan di ladang sendiri
  Sehingga kita tidak lagi menggigit jari..
 

Ke halaman puisi
Concept & designed : Mohd Razali, Established since : 10 Apr, 1999, Last edit : 23 Aug, 1999, E-fax : 561-7605919, E-mail : whatdoyouwant@postmaster.co.uk